Pikiran kemarin malem

Tiap orang memang punya sifatnya masing-masing. Punya kelebihan dan kekurangan. Nggak ada yang sempurna. Aku tahu betul banyak orang yang nggak suka sama aku. Si keras kepala, acuh tak acuh, tempramental, dan masih banyak lagi. Aku nggak nyalahin mereka, nggak marah sama mereka. Aku kalau jadi mereka, i'll do it too. Aku marahnya ke diri sendiri, kenapa harus punya sifat-sifat itu. Tahun 2017-2018 aku ke psikolog buat tes psiko. Sudah pernah tes ginian anyway dan hasilnya sama seperti sebelumnya. Ngobrol panjang lebar sama beliau, dijelasin tentang kepribadian dan karakter. Ada yang memang itu sifat bawaan, nggak bisa diubah. Ada juga karena pengaruh lingkungan. Wah sedih dong kalau nggak bisa diubah si sifat-sifat yang menjengkelan itu. Kata beliau memang nggak bisa dihilangkan tapi bisa diminimalisir. Oke aku tenang. Aku merasa sudah agak mendingan dari sebelumnya. Perlahan aku bisa mengontrol sifat-sifat menjengkelkan itu. Ada yang bilang, i have changed. It's better than past time. Really happy to hear that. Tapi ada juga yang bilang aku ini sama aja kayak dulu. Sakit hati aku tuh. Sedih. Terus aku curhat ke temen. Aku bilang gini, "Apa aku ini berubah cuma biar dilihat dia kalau aku sudah nggak kayak dulu? Alasanku berubah cuma karena dia? Nggak tulus dong berarti aku?".

Di lain cerita, dengan mengontrol sifat-sifat itu aku kan jadi lebih peduli sama orang. Tapi masalahnya jadi lebih perasa dan itu annoy sekali gusti. Setiap melakukan sesuatu dan aku merasa itu salah langsung kepikiran. Tadi yang aku lakukan menyakiti dia nggak ya, tadi aku ngomongnya bener nggak ya. Duh. Sampai temenku bilang, "nggak usah dipikir", berkali-kali. Aku sadar memang benar harusnya aku seperti itu. Tapi ada secuil perasaan "merasa nggak enak". Lagi-lagi. Ini bukan aku banget. Aku yang dulu kalau ada masalah dan aku merasa itu nggak penting ya sudah abaikan saja. Logika dan perasaan tercampur aduk sepertinya. Jadinya benci dan cinta sama diri sendiri dalam waktu bersamaan. Buat stres memang hal itu.

Dari semua itu, perlahan aku mulai tahu di mana harus bersikap peduli, marah, diam, dan lainnya. Satu sih yang masih jadi pr. Suka sebel kalau sifat-sifat menjengkelkan itu auto muncul. Munculnya di luar kendali. Setelah itu pasti merenung, batin, kenapa tadi harus kayak gitu. Hm baiklah.

Comments

Popular Posts