Nggak paham lagi

Tidak seperti biasanya, kali ini ada beberapa hal yang pengen aku ketik. Sebenarnya sudah dari kemarin mau ngetik tapi mager dan ketiduran mulu.

Jadi gini, seperti yang sudah diketahui, di akhir 2018 kemarin gara-gara aku dikelilingi orang yang suka baca buku sajak aku jadi rada suka baca genre itu. Padahal sebelumnya tidak begitu tertarik, paling satu-dua kali baca tulisannya ayah dan itu sudah cukup menurutku. Waktu aku lagi rada tertarik sama buku dengan genre tersebut, jujur, aku jadi rada menye-menye lol, Aku merasa kalau ini bukan aku banget, bukan diriku. Tapi tetap aku jalani aja sih.

Dua minggu yang lalu kalau nggak salah, aku jalan dan mampir ke toko buku. Begitu masuk, seperti biasanya disambut sama "Best Seller". Tergiur gilaa. Mau semuanya! Tapi nggak punya duit haha. Oke hatiku meronta-ronta "ayo nabung abis ini!". Selesai di kudu depan, aku masuk lihat-lihat yang lain. Masih seperti sebelumnya, aku menghampiri buku genre sajak-sajak gitu. Daaan... kok gini bukunya? Diriku menyadari bahwa buku itu bukan aku banget. Daku kembali huhu. Setelah itu aku beneran komat-kamit, batin, nggak tau lahya, berkali-kali batin "wow aku balik? kabar baik atau buruk nih?".

Belakangan ini aku memang mencoba menormalisasikan jiwa dan raga. Aku merasa menjadi cuek yang super duper nggak peduli itu nggak baik, tentu. Tapi menjadi terlalu peduli juga nggak baik. Harus balance, tau kapan cuek kapan peduli. Who knows ke depannya aku ini gimana. Tapi, selamat datang diri akuuuh! Apakah setelah ini banyak yang benci saya? Bodo amat. Kalau saya memang salah saya akan minta maaf, harus!

Comments

Popular Posts