Ketakutan

Akhirnya uas selesai uhuyy. Nggak kerasa sudah mau setahun, minggu depan kerja praktik, terus lulus. Gak ding, masih panjang. By the way, alhamdulillah tiap ujian dikasih keajaiban. Bisa ngerjain dengan lancar padahal suka nggak paham sama matkulnya. Jujur. Mungkin bisa gara-gara ada template-nya, kalau nggak ada ya bye saja.

Ada salah satu matkul yang menurutku sangat sulit. Tapi aku suka gitu kalau kelas. Menyenangkan dan memusingkan. Tiap selesai kelas rasanya kayak botak. Intinya aku suka tapi aku nggak bisa, nggak jago dan selalu seneng kalau mempelajari itu. Paham gak si. Pasti tiap orang ngalamin gitu juga. Lagi-lagi aku suka sama yang nggak bisa aku miliki. Oke skip. Nah karena kebaikan Allah aku dimudahkan tiap ujian atau nggak waktu kelas aku bisa jawab pertanyaan dari dosen, orang-orang jadi menganggap aku bisa. Di situ aku mulai nggak pede.

Nggak tau pasti tapi aku rasa ini akibat yaa karena dua tahun kemarin aku gagal sbm. Saat itu orang-orang menganggap aku bisa lulus dan nyatanya nggak. Mereka berharap besar ke aku tapi aku menjatuhkan. Jadinya sekarang suka takut mengecewakan. Ngerti nggak si, tiap ada orang yang bilang kita bisa, aku menganggap itu bukan jadi motivasi tapi malah beban. Ya karena tadi, takut nggak sesuai sama ekspektasinya mereka. Terus aku selalu jawab, 'nggak, aku nggak sejago itu. Jangan berharap lebih sama aku'.

Iya aku tau, kita nggak seharusnya kayak gitu. Nggak boleh kan ya orang belum nyoba sudah menyerah duluan. Nggak boleh juga si harusnya kalau kita bisa tapi bilangnya nggak bisa. Tapi gimana ya. Aku takut beneran. Lebih baik komentarnya nanti kalau sudah ada hasilnya. Hasil yang nyata. Sebelum itu biar aku berusaha semaksimal mungkin; dengan caraku.

Lucu ya, masa lalu beneran pengaruh sama kehidupan berikutnya. Semoga selalu hisa jadi insan yang lebih baik dah. Aamiin.

Comments

Popular Posts